Teknik Menanam Cabai Rawit Dari Biji


Sebelumnya kita telah membahas cara membahas teknik menyemai biji cabai. Pada dasarnya cara menanam cabai paling efisien yaitu denga tanam biji. Kalau kita mendapat bibit dengan sistem sambung batang atau tunas, rasanya itu akan memakan banyak biaya.

Sebelumnya kita telah membahas cara membahas  Teknik Menanam Cabe Rawit Dari Biji
sumber gambar: depok.go.id
Hal yang perlu diperhatika dalam menanam cabai rawit dari biji:
  1. Pemilihan bibit
  2. Media tanam
  3. Lokasi tanam
  4. Pemupukan dan pengairan (perawatan)


Pemilihan bibit
Cabe rawit termasuk jenis cabai yang tahan hama, flora ini bisa tumbuh dengan baik tanpa ada pemupukan maupun penyemprotan pestisida. Di pedesaan, cabai liar bisa kita temukan dengan mudah. Walaupun rawit tersebut liar tapi tetap bisa bertahan bahkan berbuah dengan baik. Itulah citra ketahanan hama dari rawit.  Untuk itu memeilih bibit rawit tidaklah sulit, cukup pilih saja buah matang tepat kemudian ambil bijinya.

Rendam dulu biji yang telah dikeluarkan, kemudian pilih biji karam saja. Biji karam tepat artinya baik digunakan sebagai bibit flora cabai rawit. Biji terapung kemungkinan besar tiak sanggup tumbuh dengan baik dan tidak baik digunakan dalam menanam cabai rawit dalam pot/ budidaya.

Media tanam.
Mengingat kemampuan dan daya tahannya yang sangat tinggi, maka pemilihan mendia tanam tidaklah sulit, cukup adonan dari; humus, pasir dan kompos. Perbandingannya 1:1:1. Gunakan 1 pot untuk 1 individu tanaman. 

Cukup gunakan pot/ polybag sedang saja sebagai wadah tanam. Pot tidak harus dibeli, tapi bisa juga memakai bejana atau kaleng bekas. Lubangi pot di bab bawah. Bila kita ingin menerapkan sistem hidroponik maka pelubangan tidak diperlukan.

Lokasi menanam.
Lokasi hidup kesukaan cabai rawit agak berbeda dengan cabai merah keriting. Menanam rawit lebih baik di kawasan teduh sedangkan menanam cabai merah keriting lebih baik di kawasan terbuka yang mendapat cukup sinar matahari. (perilaku tanman menyerupai ini bisa anda tanyakan ke masyarakat pedesaan).

Perawatan dalam menanam cabai rawit dari biji:
Perawatan rawit sangat sederhana, cukup kontrol air saja setiap harinya. Penyiraman flora pot dilakukan sekali sehari (lakukan di sore hari). Kontrol hama dilakukan seperlunya saja, musuh utama dari flora ini yaitu kutu daun, jikalau sudah terlihat putih-putih di daun rawit, itu tanda tanda-tanda gangguan hama kutu daun. Kalau jumlah rawit yang ditanam hanya sedikit (1 – 10 pot) penanganan hama dilakukan secara manual saja (singkirkan hama dengan tangan). Tapi penanganan hama cabai rawit dalam skala perjuangan budidaya harus dengan penyemprotan pestisida yang tepat.

Cara menanam cabai rawit dari biji:
  1. Pilih calon bibit dari biji yang sempurna
  2. Semai biji cabai di kawasan penyemaian atau untuk flora dalam pot bisa disemai eksklusif di pot tersebut.
  3. Pindahkan bibit cabai ke media tanam, minimal 1 ahad semenjak penyemaian. Untuk flora dalam pot dengan tanam biji, cukup pilih bibit yang paling besar, tinggi dan berdaun banyak saja yang dipertahankan, sisanya bisa dipindahkan ke pot lain atau dibuang.
  4. Pemupukan sudah bisa dilakukan seminggu semenjak cabai dipindahkan ke media tanam. Jenis pupuk untuk cabai rawit Urea, NPK dan TSP.
  5. Menanam cabai rawit dari biji di dalam pot, penyiraman dilakukan setiap hari (1 kali seari).
  6. Penyemprotan pestisida dilakukan seperlunya saja.


Itulah petunjuk sederhana cara menam cabai rawit dari biji, biar bermanfaat. Info tambaha; dikala ini kami juga menjual bibit secara eceran (Rp. 15.000) per paket, untuk gosip tata cara pemesanan silahkan hubungi 0858 3759 9050 (call/ SMS) atau 0856 6222 372 (WA).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Budidaya Daun Bawang Dari Biji

Kelebihan Dan Laba Memasak Memakai Kayu Bakar

Mencangkok Pohon Mangga Biar Cepat Tumbuh Akarnya