Percobaan Menanam Biji Koro Dari Sayur Yang Dijual
Hai sobat petani, kali ini saya hanya ingin menyebarkan pengalaman wacana sebuah percobaan untuk menanam biji sayur koro. Tapi biji ini yang saya sanggup dari koro yang telah dijual di pasar.
Makara singkat kata, saya ingin menanam sayur koro di ladang. Maklum, saya suka menanam banyak sekali sayuran. Selain untuk dikonsumsi sendiri, sanggup juga untuk dijual. Nah, alasannya ialah di toko pertanian terdekat tidak ada benih koro yang dijual, balasannya saya melaksanakan eksperimen terhadap sayur koro yang dibeli orang renta saya untuk dimasak.
Percobaan pertama, ialah koro ungu yang dibeli mama saya di penjual sayur. Kemudian pribadi saja saya pilih-pilih sayur koro yang terlihat tua, dan bijinya paling besar. Setelah itu koro tersebut saya jemur. Dan sehabis kulitnya mengering, kemudian koro saya kupas untuk diambil bijinya, dan biji koro itu saya simpan.
Yang ke dua, kebetulan beberapa hari kemudian bapak saya membeli koro hijau di pasar. Nah, pribadi saja saya pilih-pilih lagi koro yang terlihat tua, dan bijinya paling besar. Kemudian koro-koro tersebut saya jemur menyerupai koro sebelumnya. Dan sehabis kering, saya kupas juga kulitnya, dan bijinya saya simpan.
Akhirnya saya mendapat beberapa biji sayur koro yang siap ditanam. Dan, penanaman pun saya lakukan di polyback hingga menjadi 9 buah kokeran. Saya pun harap-harap cemas, penuh tanya apakah koro yang dijual di penjual sayur bijinya sanggup ditanam dan sanggup tumbuh? Apa lagi sehabis mendengar kata kakek, bahwa biji koro yang menyerupai itu tidak sanggup tumbuh. Sebab, bijinya masih terlalu muda.
Namun demikian, saya tetap optimis berharap biji itu sanggup tumbuh. Dan sehabis menunggu hingga 4 hari, Alhamdulillah ternyata benih itu mulai tumbuh. Wah,, senangnya.. Pertama satu yang tumbuh, yaitu koro ungu. Kemudian disusul satu lagi yang ungu. Selanjutnya ditambah dua lagi koro hijau. Makara total yang tumbuh ialah dua koro ungu, dan dua yang hijau.
Setelah saya tunggu beberapa hari kemudian, ternyata tetap empat itu saja yang tumbuh. Sedangkan empat yang lainnya, saat saya bongkar ternyata bijinya telah membusuk. Dan inilah gambar koroku.
Makara singkat kata, saya ingin menanam sayur koro di ladang. Maklum, saya suka menanam banyak sekali sayuran. Selain untuk dikonsumsi sendiri, sanggup juga untuk dijual. Nah, alasannya ialah di toko pertanian terdekat tidak ada benih koro yang dijual, balasannya saya melaksanakan eksperimen terhadap sayur koro yang dibeli orang renta saya untuk dimasak.
Percobaan pertama, ialah koro ungu yang dibeli mama saya di penjual sayur. Kemudian pribadi saja saya pilih-pilih sayur koro yang terlihat tua, dan bijinya paling besar. Setelah itu koro tersebut saya jemur. Dan sehabis kulitnya mengering, kemudian koro saya kupas untuk diambil bijinya, dan biji koro itu saya simpan.
Yang ke dua, kebetulan beberapa hari kemudian bapak saya membeli koro hijau di pasar. Nah, pribadi saja saya pilih-pilih lagi koro yang terlihat tua, dan bijinya paling besar. Kemudian koro-koro tersebut saya jemur menyerupai koro sebelumnya. Dan sehabis kering, saya kupas juga kulitnya, dan bijinya saya simpan.
Akhirnya saya mendapat beberapa biji sayur koro yang siap ditanam. Dan, penanaman pun saya lakukan di polyback hingga menjadi 9 buah kokeran. Saya pun harap-harap cemas, penuh tanya apakah koro yang dijual di penjual sayur bijinya sanggup ditanam dan sanggup tumbuh? Apa lagi sehabis mendengar kata kakek, bahwa biji koro yang menyerupai itu tidak sanggup tumbuh. Sebab, bijinya masih terlalu muda.
Namun demikian, saya tetap optimis berharap biji itu sanggup tumbuh. Dan sehabis menunggu hingga 4 hari, Alhamdulillah ternyata benih itu mulai tumbuh. Wah,, senangnya.. Pertama satu yang tumbuh, yaitu koro ungu. Kemudian disusul satu lagi yang ungu. Selanjutnya ditambah dua lagi koro hijau. Makara total yang tumbuh ialah dua koro ungu, dan dua yang hijau.
Setelah saya tunggu beberapa hari kemudian, ternyata tetap empat itu saja yang tumbuh. Sedangkan empat yang lainnya, saat saya bongkar ternyata bijinya telah membusuk. Dan inilah gambar koroku.
Mungkin yang Anda lihat pada gambar tersebut hanya 3 pohon. Itu alasannya ialah yang satu pohon lagi entah mengapa, pohonnya patah dan tercabut dari tanahnya.
Meskipun dari 9 biji yang saya tanam hanya 4 yang sanggup tumbuh, tapi saya tetap bersyukur. Setidaknya itu sanggup menandakan bahwa koro yang telah dijual untuk dibentuk sayur, ternyata ada beberapa bijinya yang sanggup ditanam.
Mungkin hanya itu saja yang sanggup saya berikan melalui goresan pena ini. Jika ada kekurangan, mohon dimaafkan. Terima kasih bagi Anda yang bersedia membacanya.
Komentar
Posting Komentar